Kematian Sebagai Suatu Peralihan

 

Dalam mengarungi kehidupan di dunia ini tentulah manusia mengalami masa-masa transisi yang datang dan pergi silih berganti, ada pagi ada sore, ada siang ada malam, ada yang sehat ada yang sakit, ada yang hidup ada pula yang mati. Tentulah semua hal itu akan menimpa kita semua. Ada sebuah hal yang terkadang kita luput memikirkanya, meskipun suatu saat kita bakal menghadapinya, perkara itu tiada lain adalah kematian. Siapapun akan mengalami mati, kematian adalah keniscayaan yang dialami oleh setiap manusia walaupun sebabnya berbeda-beda. Allah berfirman di dalam Al Qur'an :

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِى تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلَى عَلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَدَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: Katakanlah: ”Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. ” (QS Al-Jumuah : 8).
Lalu, apa arti kita hidup di dunia? Dunia adalah tempat kita mempersiapkan diri untuk menuju kehidupan yang hakiki yaitu kehidupan di alam akhirat. Sebagai tempat persiapan, kita harus memiliki persiapan yang cukup karena jauhnya perjalanan yang akan ditempuh. Walau bagaimanapun kecintaan kita kepada dunia dan isinya tetaplah suatu saat dunia ini akan meninggalkan kita atau kita yang akan ditinggalkan dunia. Kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan fana. Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan yang di dalamnya tidak ada kematian yaitu kehidupan akhirat. Jika boleh diibaratkan dunia ini hanyalah suatu persinggahan, bukan pengabadian, sebuah terminal, tempat pemberhentian sementara, kita transit di dalamnya sejenak, sampai waktu yang ditentukan, setelah itu kita tinggalkan dan melanjutkan perjalanan lagi.
Bila demikian tabiat dunia, mengapa kita terlalu banyak menyita hidup kita untuk keperluan dunia? Diakui atau tidak, dari 24 jam jatah usia kita dalam sehari, bisa dikatakan hanya beberapa persen saja yang kita gunakan untuk persiapan akhirat. Selebihnya bisa dipastikan terkuras habis oleh kegiatan yang berputar-putar di sekitar dunia. Padahal kita sangat perlu untuk menyeimbangkan keduanya. Dari usia kita sekarang ini, pernahkah kita menghisab diri kita sendiri, berapakah kebajikan yang telah kita kumpulkan, berapakah pundi-pundi amal yang telah kita kantongi, atau berapakah kemaksiatan yang telah dilakukan, berapa banyak dosa yang telah dilazimkan? Tentulah hanya diri sendiri yang mengetahuinya. 
Sekarang, marilah kita ingat nikmat Allah yang tak terhingga, setiap saat darah mengalir dalam tubuh kita. Tapi mengapa kita lalaikan itu semua. Detakan jantung tidak pernah berhenti. Kedipan mata yang tak terhitung berapa kali dalam sehari, Hembusan nafas setiap saat, selalu kita nikmati tanpa pernah kita membayarnya, tanpa pernah memikirkan bagaimana jadinya jika nikmat itu ditahan oleh Allah sebentar saja. Tapi karena sifat jahil dan zalim kita sengaja atau tidak selalu menganggap remeh dan melupakan hal itu.
Kita sering mudah berterimakasih kepada seorang yang berjasa kepada kita, sementara kepada Allah yang senantiasa memanjakan kita dengan nikmat-nikmat-NYA, kita sering kali memalingkan ingatan. Akibatnya kita pasti akan lupa akhirat. Dari sini dunia akan selalu menghabiskan waktu kita.
Sedangkan dengan mengingat kematian akan mendorong seseorang untuk mempersiapkan bekal kematian, menghindari melakukan perbuatan-perbuatan yang menjurus kepada kemaksiatan dan mendorong berlaku taqwa.
Sehubungan dengan Mengingat Kematian ini Rasulullah bersabda:

اَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ الْمَوْتِ فَإِنَّهُ يُمَحِّصُ الذُّنُوْبَ وَيُزْهِدُ الدُّنْيَا
Artinya: ”perbanyaklah mengingat kematian, Sebab yang demikian itu akan menghapuskan dosa, dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia.”
Dalam perspektif Islam orang yang banyak mengingat kematian dinilai sebagai orang yang cerdik. Rasulullah SAW. Bersabda:

إِكْيَسُ النَّاسِ اَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ وَاَشَدُّهُمْ اِسْتِعْدَادًا لَهُ اُوْلَئِكَ هُمُ اْلاَكيَاسُ ذَهَبُوْا بِشَرَفِ الدُّنْيَا وَكَرَامَةِ اْلاَخِرَاةِ. ابن ماجة
Artinya: ”secerdik-cerdik manusia adalah yang terbanyak ingatanya kepada kematian, serta yang terbanyak persiapanya menghadapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik. Dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat.” (HR Ibnu Majah).
Marilah kita senantiasa bermuhasabah, mengingat-ingat keburukan diri, merenungi khilaf dan dosa yang telah diperbuat dengan selalu berharap ampunan dariNya dan bertaubat kepadaNya sebelum kematian itu datang menghampiri dan menjemput kita tanpa pernah disadari, tanpa pernah diinginkan, dan tanpa pernah diharapkan. Karena kematian adalah suatu peralihan dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat, dan pasti setiap yang berjiwa akan mengalaminya. Dan semoga kita meninggalkan dunia ini dalam keadaan beriman dan husnul khotimah. Aamiin.
Artikel ini dibuat untuk mengenang dan mendo'akan guru kami, pimpinan kami, motivator kami, Almarhum Bapak Suharno, S.Pd, Kepala Sekolah SMPN Purworejo Kec. Padang Ratu Kab. Lampung Tengah Prov. Lampung. 😭

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ. اَللهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرَنَا وَكَبِيْرَنَا وَذَكَرِنَا وَاُنْثَانَا. اَللهُمَّ مَنْ اَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَاَحْيِهِ عَلَى اْلاِسْلاَمِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلاِيْمَانِ. اَللهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَتُضِلَّنَا بَعْدَهُ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. 



Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank Rakyat Indonesia - Aan Triono / Rek : 0357-01-132169-50-3
Traktir saya minum kopi dengan cara memberi donasi. klik icon panah di atas. Terima kasih.
https://blog.choipanwendy.com